Peserta Magang Uji Sifat Kimia Tanah dengan PUTK
Tanah ultisol biasa dikenal dengan sebutan tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), merupakan salah satu jenis lahan marginal dengan tingkat produktivitas rendah terutama pada kandungan bahan organik yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adanya unsur-unsur Al, Fe dan Mn yang bersifat toksik.
Tanah ultisol masih bisa dimanfaatkan menjadi lahan pertanian dengan catatan harus melakukan analisis kandungan yang terdapat dalam tanah tersebut terlebih dahulu, sehingga dari hasil analisis tadi dapat menjadi acuan dalam memberikan perlakuan yang tepat dan pemeliharaan yang baik seperti pemberian bahan organik dan sebagainya yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah ultisol.
Salah satu tema kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta magang dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Arya Wirandanu adalah melakukan pengujian sifat kimia tanah ultisol setelah diberi perlakuan pupuk organik dari tandan kosong kelapa sawit menggunakan PUTK.
Perangkat uji tanah kering (PUTK) merupakan suatu alat pengujian yang dapat digunakan untuk menganalisis kadar hara tanah di lahan kering secara cepat, mudah, murah dan cukup akurat yang dapat langsung diujikan di lapangan.
Hasil pengujian sampel dengan PUTK diketahui pH Tanah kurang dari 4 (< 4), ditunjukkan dengan perubahan warna larutan menjadi kemerahan yang menandakan bahwa pH tanah tersebut termasuk kategori sangat masam,
Kandungan P pada tanah setelah dianalisis yakni berstatus sedang, ditunjukkan pada bagan warna non andisol dengan perubahan warna larutan menjadi biru muda yang menandakan bahwa kandungan P tanah tersebut termasuk kategori sedang, Kandungan K pada tanah setelah dianalisis yakni berstatus rendah, ditunjukkan dengan tidak adanya endapan putih (menyerupai kabut) antara larutan jernih diatas dengan larutan dibawahnya yang menandakan bahwa kandungan K tanah tersebut termasuk kategori rendah dan Kandungan C-organik pada tanah setelah dianalisis yakni berstatus rendah, ditunjukkan dengan keberadaan busa memiliki tinggi dibawah 2 cm (< 2cm) yang menandakan bahwa kandungan C-organik tanah tersebut termasuk dalam kategori rendah.